DISAIN SINTESIS ASAM SINAMAT DAN MEKANISMENYA
Kali ini kita akan membahas terlebih dahulu apa itu asam sinamat.Asam sinamat atau asam 3-fenil-2- propenoat atau asam β-fenilakrilat adalah senyawa yang di peroleh dari isolasi kulit kayu manis (Cinnamomum burmanni) famili Lauraceae. \ asam sinamat antara digumakan sebagai pengawet, pewangi dalam makanan, kosmetik, sabun, dan produkproduk farmasi lainnya .Selain itu, asam sinamat dapat menghambat profilerasi sel caco-2 dan mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Neurospora crassa.diperoleh jumlah asam sinamat isolasi kulit kayu manis hanya sebesar 2,2%. Keterbatasan jumlah asam sinamat yang diperoleh dengan metode isolasi sehingga mendorong upaya lain untuk mendapatkan jumlah asam sinamat yang lebih banyak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah asam sinamat adalah dengan cara mensintesisnya.
pada sintesis asam sinamat dapat dilakukan melalui reaksi kondensasi Knoevenagel dan reaksi Perkin. Reaksi kondensasi Knoevenagel lebih sering digunakan karena jumlah senyawa yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan reaksi Perkin. Pada dasarnya reaksi kondensasi Knoevenagel merupakan reaksi kondensasi antara suatu aldehid dan senyawa yang mempunyai hidrogen α dengan dua gugus karbonil dengan menggunakan katalis suatu basa organik yang memiliki gugus amina .
SINTESIS PADA KONDENSASI KNOEVENAGEL
Dalam mensintesis asam sinamat berdasarkan reaksi kondensasi Knoevenagel. sintesis asam sinamat ini dilakukan dengan mereaksikan asam malonat yang merupakan senyawa yang mempunyai hidrogen α dan benzaldehida yang merupakan senyawa golongan aldehida dengan katalis dietilamina (Gambar 1). Dietilamina (pKb = 3,02) merupakan suatu amina sekunder dan memiliki sifat basa lebih
kuat dibandingkan amonia (pKb = 4.74). Semakin kuat basa yang digunakan maka atom hidrogen α semakin mudah membentuk ion enolat. Dengan demikian, pembentukan asam sinamat diharapkan semakin cepat dan rendemen yang dihasilkan lebih banyak.
mekanisme:
Reaksi Knoevenagel adalah varian tertentu dari reaksi aldol dengan eliminasi air berikutnya. Ini banyak digunakan dalam kimia organik untuk pembentukan ikatan C = C. Senyawa metilen teraktivasi harus dalam bentuk Z-CH2-Z, di mana Z adalah gugus penarik elektron. Beberapa contohnya adalah dietil malonat (C2H5O-CO-CH2-CO-OC2H5) dan asam malonat (HOOC-CH2-COOH). Berikut mekanismenya:
SINTESIS PADA REAKSI PARKIN
Sintesis asam sinamat dalam hal ini studi didasarkan pada reaksi Perkin antara benzaldehida dan asam asetat anhidrida menggunakan natrium asetat anhidrat sebagai katalis [6-7] terjadi reaksi Perkin melalui kondensasi aldol antara benzaldehida dan asetat anhidrida di adanya garam natrium asetat yang bertindak sebagai katalisator [1] untuk mempercepat jalannya reaksinya. Reaksi Perkin bisa dilihat pada Gambar 1.
Kondensasi terjadi antara gugus karbonil dari benzaldehida dan kelompok metil aktif dari asetat anhidrida. Aktivasi gugus metil sebagai nukleofilik dilakukan dengan penambahan akatalis dasar [6].
mekanisme:
2.)Pada
langkah kedua pada nukliofil benzeldehid ini dia menyerang muatan yang negatif
maka karbon disini menjadi positif selanjutnya akan memperoleh kedua elektron
bergeser ke oksigen,disini oksigen akan diubah diubah menjadi bermuatan negatif
dan karbon positif membentuk suatu ikatan yang dapat dilihat CH2 dan
akan ada pembentukan ikatan CC baru.karna stabilisasi internal dalam beberapa permasalahan dapat di
amati bahwa muatan negatif itu menyerang oksigen dan akan menciptakan struktur
resonasi yang lebih stabil.
3.)pada
langkah ketiga ini yaitu apabila hidrogen membentuk sebuah ikatan dengan ini
dan ion asetat digantikan sebagai gugus membentuk suatu molekul negatif yang
bebas kecuali 1H+ kita akan memperoleh asam sinamat
permasalahan:
pada sintesis asam sinamat dapat dilakukan melalui reaksi kondensasi Knoevenagel dan reaksi Perkin,tetapi nyatanya reaksi kondensasi knoevenagel ini lebih sering di gunakan,apa penyebabnya?
referensi
https://jurnal.uns.ac.id/jkpk/article/view/38136/27118
Komentar
Posting Komentar