SAR FLAVONOID TERPRENILASI KE 2
Reaksi Pada Flavonoid
Reaksi
Flavon dan Flavonol
Flavon dan flavonol merupakan
jenis flavonoid yang dapat kita temukan di alam, flavon memiliki struktur yaitu
struktur dari 2 -fenilbenzofiran-4-on, sedangkan flavonol dan bisa pula dianggap 3- hidroksiflavon :
Di karena flavon adalah
juga benzopiranon, maka asam mineral dengan flavon dan flavonol menghasilkan garam
flavilium atau dengan nama lain garam
benzopirilium yang berwarna. Garam ini bila diperlakukan dengan basa
menghasilkan kembali senyawa flavon semula.
Dengan adanya gugus
hidroksil (metoksil) pada posisi 5,7 atau 4’ yang mampu menampung muatan
positif pada posisi-posisi ini, maka struktur ini yang terlibat dalam resonansi
dari garam flavilium akan bertambah. Dengan perkataan lain, dengan adanya gugus
hidroksil (metoksil) pada posisi tersebut, maka dapat di peroleh ion flavilium menjadi lebih stabil, yang dapat di artikan bahwa kebasaan flavon
tersebut akan bertambah. Adapun contoh terbentuknya garam flavilium dapat di
lihat di bawah ini:
Flavon dan Flavonol
juga bisa melakukan reaksi yang sejenin dengan -pirong.
Bila flavon atau flavonol direduksi menjadi senyawa 4-hidroksi yang sebanding, berikutnya
diperlakukan dengan asam mineral, dihasilkan garam flavilium atau antosianidin.
Misalnya 5-metilkuersetin bila direaksikan dengan litium aluminium hidrida maka
akan dihasilkan sianidin 5-metil eter seperti yang ditunjukkan berikut ini :
Terkonversi
Dan Sintesis Flavonoid
dalam
struktur dari berbagai flavonoid memiliki perbedaan hanya dalam tingkat
oksidasi dari rantai propan yang menghubungkan kedua cincin benzena. Maka dari
itu interkonversi flavonoid antara suatu jenis dan jenis lainnya dapat
dilakukan, contoh nya flavanon dapat diubah menjadi flavon dan flavonol dilakukan dengan cara reduksi substitusi pada
posisi 3, dan pada flavon dan flavonol
dapat diubah menjadi garam flavilium dengan cara melalui proses reduksi.
1. 1. Interkonversi
kalkon dan flavanon
Kalkon dan flavanon merupakan dua jenis
flavonoid dimana isomerik dan jenis yang satu dapat diubah menjadi jenis yang
lain. Dalam interkonversi ini asam maupun basa dapat dimanfaat kan menjadi katalis, dan perubahan terjadi pada kedua arah
dimana dalam suasana asam flavanon biasanya lebih mudah terbentuk sedangkan dslam suasana basa kalkon lebih
mudah terbentuk.
Terdapatnya
gugus hidroksil dalam posisi 6’pada molekul kalkon atau pada posisi 5 dalam
molekul flavanon memegang peranan yang sangat penting dalam reaksi. Itu dikarenakan
pada isomerisasi dari sepasang senyawa
hidroksi ini. 5- hidroksiflavanon adalah stabil sehingga kalkon yang bersangkutan
tidak dapat dipisahkan. apabila gugus ini tidak ada reaksi isomerisasi ini maka akan menghasilkan suatu campuran yang
terdiri dari kalkon dan flavanon. Jadi kalkonnaringenin (4, 2’,4’,6’ tetrahidroksikalkon)
pada isomerisasi menghasilkan naringenin sedangkan butein yang tidak mengandung
-OH pada posisi 6’ pada isomerisasi didapatkan lah campuran butein dan butin, seperti yang
diperlihatkan pada reaksi berikut ini :
2. 2. Flavanon
menjadi flavon dan flavonol
Adapun
cara untuk mengubah flavanon menjadi flavonol yaitu dengan mereaksikan flavanon
dengan alkil nitrit dan asam mineral. Senyawa isonitroso yang di peroleh dari reaksi
ini dapat dihidrolisa oleh asam menghasilkan flavonol, seperti ditunjukkan oleh
reaksi berikut ini :
Supaya
reaksi dapat berlangsung dengan sempurna,maka gugus hidroksil bebas dalam molekul flavanon
perlu dilindungi sebelumnya oleh metilasi
Referensi
permasalahan:
1.Yupita Sri Rizki
bagaimanakah cara kita membedakan struktur dari berbagai flavonoid?
2.Siti Ardiyah
Seperti pada gambar diatas dijelaskan bahwa bahwa senyawa 24 (licoflavone C) dan 26 (isobavachin) menunjukkan aktivitas sitotoksik yang baik terhadap glioma C6 dan sel hepatoma H4IIE dengan IC50 42 ± 5 dan 96 ± 19 µmol / L masing-masing. Sebaliknya,senyawa 23 (apigenin) , 25 (liquiritigen) dan 27 (apigenin glukosida) tidak menunjukkan apapun aktivitas sitotoksik yang signifikan terhadap keduanya garis sel kanker. Apa yang menyebabkan 24 (licoflavone C) dan 26 (isobavachin) menunjukkan aktivitas sitotoksik daripada senyawa 23 (apigenin) , 25 (liquiritigen) dan 27 (apigenin glukosida) tidak menunjukkan apapun aktivitas sitotoksik yang signifikan terhadap keduanya garis sel kanker?
3.Mashita
Pada blog saya dijelaskan bahwasannya khalkon cepat mengalami isomerasi menjadi flavanon dalam satuan keseimbangan. Bagaimana yang terjadi jika khalkon 2,6-dihidroksilas hingga keseimbangan condong kearah flavanon?
Komentar
Posting Komentar